Sabtu, 24 November 2012

Amazing Louvre Museum!!


Perpaduan Budaya Kuno dan Budaya Modern
Museum Louvre, Paris


Pada tulisan ini, saya akan mengambil tema perpaduan budaya kuno dan budaya modern di salah satu museum yang terkenal dan terbesar di dunia yaitu Museum Louvre, Paris, Perancis.


Dahulunya, gedung Museum Louvre merupakan bekas sebuah istana bangsawan. Istana tersebut terletak di pusat Perancis antara sungai Seine dan Rue de Rivoli. Di Lapangan istana tersebut kini terdapat piramida Louvre. Sebagian dari istana tersebut dibuka sebagai museum pada 8 November 1793, tepatnya pada saat Revolusi Perancis. Bangunan Louvre ini dirancang oleh arsitek I.M.Pei yang merupakan arsitek dari Museum Miho yang berada di Jepang. Desain dari Museum Louvre merupakan penambahan arsitektur modern ke dalam bangunan Renaissance Perancis. Modernisasi Louvre ini merupakan ide dari Presiden Perancis Francois Mitterrand agar lebih menyatu dengan kota Paris yang menyesuaikan diri dengan kebutuhan utama.

Menurut I.M. Pei, salah satu alasan utama pemakaian kaca adalah untuk mempertahankan kesatuan bangunan arsitektur Renaissance Perancis yang tampil dari wajah gedung lama. Transparansi material kaca membuat kesan ringan dan tembus pandang sehingga penyatuan budaya kuno dengan modern ini menjadi suatu kesatuan baru yang artistik dan bukan tempelan semata. Kebutuhan akan ruang penerima yang lebih besar karena semakin meningkatnya pengunjung museum Louvre ternyata memang dapat dipenuhi oleh desain Grand Louvre. Desain yang mencoba memberikan kesan mengundang yang kuat pada pintu masuknya ini ternyata memang berhasil mengundang semakin banyak wisatawan.

Pada tahun 1984, Museum Louvre diresmikan oleh Presiden Perancis Francois Mitterrand. Piramida Louvre tersebut terlapisi dengan kaca dan besi besar. Piramida itu tidak hanya berdiri kokoh sendiri, tetapi dikelilingi oleh tiga piramida kecil yang berada di taman Museum Louvre. Piramida utama berfungsi sebagai pintu masuk utama ke museum dan pula berfungsi sebagai ventilasi mall bawah tanah di Museum Louvre. Struktur piramida ini seluruhnya dibangun dari kaca yang mencapai tinggi 20,6 meter atau sekitar 70 kaki. Bagian dasar piramida memiliki panjang sisi 35 meter yang terdiri dari 603 kaca belah ketupat dan 70 kaca segitiga. Piramida dan lobi Museum Louvre dibangun karena ada masalah dengan pintu utama piramida yang tidak dapat menangani jumlah pengunjung yang banyak setiap harinya.

Tidak hanya Piramida Louvre yang menggunakan bangunan piramida, tetapi ada juga suatu bangunan yang bernama Place des Pyramides yang menggunakan bangunan piramida juga. Dalam film The Da Vinci Code, sangat terlihat jelas bangunan Museum Louvre dari dekat, dimana Piramida Louvre ketika malam sangat terang dan enak dipandang karena bentuknya yang unik dan modern. Kaca yang transparan mendukung kesan modern dalam piramida tersebut. Sedangkan ketika dalam film tersebut memasuki Museum Louvre, terlihat sangat klasik dengan lukisan-lukisan yang banyak dan beragam yang dipasang pada dinding tembok yang sangat terlihat bahwa umur dari museum tersebut sudah tua. Lantai dari sejumlah kayu juga mendukung klasiknya Museum Louvre. Perpaduan yang unik dan kontras dari budaya kuno dengan budaya modern.

Pembangunan Piramida Louvre banyak menimbulkan pertentangan banyak orang karena orang-orang menganggap struktur Piramida Louvre sangat berbeda dengan Museum Louvre yang arsitekturnya klasik. Tetapi, ada beberapa dari warga Perancis sangat mendukung perpaduan antara kedua budaya tersebut. Beberapa warga Perancis tersebut menilai bangga atas arsitektur piramida dengan museum yang sangat kontras dan pula penggabungannya berhasil antara budaya klasik dengan budaya ultra modern. Tergantung apa pendapat dari warga dunia, tetapi Museum Louvre tetap menjadi perpaduan yang menarik antara dua budaya yang sangat berbeda. Jika dilihat dari sisi arsitekturnya, Museum Louvre pantas dijadikan sebagai tempat hiburan yang mendidik dan terkenal di dunia. 


Sumber : Google dan YouTube

Tidak ada komentar:

Posting Komentar